Home > Gaya Hidup

Beneran Deh...Sup Dapat Membantumu Pulih Lebih Cepat dari Pilek dan Flu

Sebuah studi menemukan bahwa orang yang makan sup pulih hingga 2,5 hari lebih cepat daripada mereka yang tidak.
30seconds
30seconds

Selama beberapa generasi, sup ayam telah menjadi obat andalan bagi orang-orang yang sedang tidak enak badan. Sup ayam memiliki tempat yang berharga dalam banyak budaya sebagai pengobatan yang menenangkan untuk pilek dan flu.

Tetapi, adakah bukti ilmiah yang nyata di balik gagasan bahwa sup dapat membantu kita pulih dari infeksi pernapasan?

Tim peneliti melakukan tinjauan sistematis untuk mengeksplorasi pertanyaan ini, yang mengkaji bukti ilmiah tentang peran sup dalam mengelola infeksi saluran pernapasan akut, seperti flu biasa, influenza, dan COVID-19.

Dari lebih dari 10.000 catatan, teridentifikasi empat studi berkualitas tinggi yang melibatkan 342 partisipan.

Studi-studi ini menguji berbagai macam sup, termasuk kaldu ayam tradisional, sup jelai, dan campuran sayuran herbal. Meskipun masih tahap awal, buktinya cukup menjanjikan.

Sebuah studi menemukan bahwa orang yang makan sup pulih hingga 2,5 hari lebih cepat daripada mereka yang tidak.

Gejala seperti hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan kelelahan lebih ringan.

Beberapa peserta juga menunjukkan penurunan kadar penanda terkait peradangan: zat dalam darah yang meningkat saat sistem kekebalan tubuh melawan infeksi.

Secara spesifik, kadar IL-6 dan TNF-α – dua protein yang memicu peradangan – lebih rendah pada mereka yang mengonsumsi sup.

Hal ini menunjukkan bahwa sup dapat membantu menenangkan respons imun yang terlalu aktif, yang berpotensi mengurangi keparahan gejala dan mempercepat pemulihan.

Namun, tidak ada penelitian yang meneliti bagaimana mengonsumsi sup memengaruhi hasil sehari-hari dari infeksi saluran pernapasan akut, seperti apakah orang-orang mengambil cuti lebih sedikit atau lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit.

Hal ini merupakan kesenjangan besar dalam bukti, dan perlu dibahas oleh penelitian di masa mendatang.

Ada beberapa alasan mengapa sup dapat membantu. Sup hangat, menghidrasi, dan biasanya kaya nutrisi.

Bahan-bahan seperti bawang putih, bawang merah, jahe, dan sayuran hijau memiliki sifat anti-inflamasi, antimikroba, dan penunjang kekebalan tubuh.

Kehangatannya juga dapat membantu mengencerkan lendir, meredakan sakit tenggorokan, dan meningkatkan kenyamanan secara keseluruhan selama sakit.

Bukan hanya nutrisi

Perawatan diri berbasis makanan juga memiliki aspek budaya dan perilaku yang kuat: ketika orang menggunakan makanan bukan hanya untuk nutrisi, tetapi sebagai bagian yang disengaja dalam mengelola penyakit dan mendorong pemulihan.

Di banyak rumah tangga, makanan menjadi obat bukan hanya karena bahan-bahannya, tetapi karena melambangkan kepedulian, rutinitas, dan ketenangan.

Penelitian saya sebelumnya menemukan bahwa orang tua, khususnya, sering kali beralih ke pengobatan tradisional, seperti sup, sebagai garis pertahanan pertama ketika penyakit menyerang, seringkali jauh sebelum mencari nasihat medis profesional.

Hal ini mencerminkan meningkatnya minat terhadap pengobatan rumahan dan pentingnya pengobatan yang familiar secara budaya: pengobatan yang terasa aman, tepercaya, dan beresonansi secara emosional karena merupakan bagian dari pola asuh atau norma komunitas seseorang.

Perawatan semacam ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kenyamanan saat mengelola penyakit sendiri di rumah.

Perawatan diri berbasis makanan mungkin menjadi semakin penting seiring dengan meningkatnya tekanan pada sistem layanan kesehatan.

Dengan meningkatnya kekhawatiran tentang resistensi antimikroba, layanan yang kewalahan, dan trauma berkepanjangan akibat pandemi global, perawatan di rumah yang sederhana dan berbasis bukti dapat memainkan peran penting.

Perawatan di rumah membantu masyarakat mengelola penyakit ringan, mengurangi penggunaan antibiotik yang tidak perlu, dan menghindari beban tambahan pada dokter umum atau unit gawat darurat untuk penyakit ringan yang dapat ditangani dengan aman di rumah.

Bahkan pesan telepon sederhana tentang flu biasa – "Kebanyakan flu biasa membaik dalam beberapa hari dan tidak memerlukan perawatan dari dokter umum Anda" – telah terbukti mengurangi permintaan janji temu sebesar 21 persen, menyoroti bagaimana perawatan berbasis rumah yang murah dapat meringankan beban di seluruh sistem.

Local Government Association (LGA) melaporkan bahwa dokter umum menangani sekitar 57 juta kasus penyakit ringan seperti batuk dan pilek setiap tahunnya, yang menghabiskan biaya NHS lebih dari £2 miliar per tahun.

Asosiasi ini berpendapat bahwa mendidik masyarakat tentang perawatan diri yang efektif dapat membantu dokter umum menghemat waktu rata-rata satu jam sehari.

Sup memenuhi kriteria tersebut.

Jadi, sup ayam mudah disiapkan, terjangkau, aman bagi kebanyakan orang, dan dikenal luas sebagai obat rumahan yang menenangkan dan familiar untuk penyakit ringan.

Namun, ulasan kami menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut. Penelitian selanjutnya dapat mengkaji resep sup standar dan menyelidiki apakah kombinasi nutrisi atau herba tertentu memberikan hasil terbaik: apakah sup ayam memiliki efek yang sama dengan kaldu jelai atau bubur sayuran? Adakah perbedaan antara sup buatan sendiri dan kalengan?

Yang tak kalah penting, penelitian selanjutnya perlu mengukur hasil yang bermakna: seberapa cepat orang kembali bekerja atau sekolah, seberapa nyenyak mereka tidur selama sakit, bagaimana mereka menilai kenyamanan dan tingkat energi mereka, misalnya.

Sup bukanlah pengganti obat. Namun, selain istirahat, cairan, dan parasetamol, sup mungkin menawarkan cara sederhana untuk meredakan gejala dan membantu orang merasa lebih baik.

× Image