Jangan Banyak Tidur Deh, Tak Baik Untuk Otak Anda, Apalagi Sedang Depresi

Sebuah studi baru yang dipimpin oleh para peneliti di UT Health San Antonio menunjukkan bahwa tidur terlalu banyak mungkin tidak baik untuk otak Anda, terutama jika Anda mengalami depresi.
Studi ini menemukan bahwa orang yang tidur sembilan jam atau lebih per malam cenderung memiliki kinerja yang lebih buruk dalam tes berpikir dan memori. Efek ini bahkan lebih kuat pada orang yang menunjukkan tanda-tanda depresi.
Temuan ini didasarkan pada data dari 1.853 orang dewasa yang merupakan bagian dari Framingham Heart Study yang telah berlangsung lama, yang memantau kesehatan penduduk di Framingham, Massachusetts.
Tidak ada peserta yang menderita demensia atau riwayat stroke. Usia rata-rata peserta dalam analisis ini adalah sekitar 50 tahun.
"Orang yang tidur lebih lama lebih mungkin melaporkan perasaan depresi," kata Vanessa Young, penulis utama studi tersebut.
"Ini menunjukkan bahwa tidur mungkin merupakan sesuatu yang dapat kita tingkatkan untuk membantu melindungi otak, terutama pada orang yang mengalami depresi."
Studi yang diterbitkan 21 April di Alzheimer’s & Dementia: The Journal of the Alzheimer’s Association ini merupakan kolaborasi antara ilmuwan dari beberapa institusi, termasuk Arizona State University, Boston University, dan Monash University di Australia.
Para peneliti mengamati bagaimana kebiasaan tidur berkaitan dengan kemampuan berpikir secara keseluruhan dan keterampilan spesifik seperti memori, pemecahan masalah, dan keterampilan visual-spasial.
Mereka menemukan bahwa tidur terlalu lama—tetapi tidak terlalu pendek—dikaitkan dengan kinerja yang lebih rendah pada tes-tes ini.
Efek ini khususnya kuat pada orang dengan depresi, terlepas dari apakah mereka mengonsumsi antidepresan atau tidak.
Menurut Dr. Sudha Seshadri, penulis senior dan direktur Glenn Biggs Institute di UT Health San Antonio, "Tidur penting untuk otak yang sehat, tetapi tidur terlalu banyak mungkin tidak bermanfaat, terutama bagi orang dengan depresi."
Studi ini menambah bukti yang berkembang bahwa tidur yang terlalu sedikit maupun terlalu banyak dapat membahayakan kesehatan otak.
Dewan Kesehatan Otak Global merekomendasikan agar orang dewasa tidur selama 7 hingga 8 jam per malam.
Terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur telah dikaitkan dengan masalah memori, perhatian, dan kemampuan untuk membuat keputusan atau mengelola tugas.
Depresi seringkali berkaitan erat dengan masalah tidur. Faktanya, sekitar 90% penderita depresi melaporkan kesulitan tidur.
Dalam studi ini, para peneliti membagi peserta menjadi empat kelompok berdasarkan apakah mereka memiliki gejala depresi dan apakah mereka mengonsumsi antidepresan.
Mereka menemukan bahwa tidur yang lama dikaitkan dengan keterampilan berpikir yang lebih buruk, terutama pada penderita depresi — baik mereka menggunakan obat maupun tidak.
Mereka yang mengonsumsi antidepresan tetapi tidak memiliki gejala depresi tidak menunjukkan hubungan ini.
Para peneliti mengatakan diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami bagaimana tidur dan depresi berinteraksi dan memengaruhi fungsi otak seiring waktu.
Mereka berharap penelitian di masa mendatang dapat membantu mengidentifikasi cara-cara untuk mencegah kehilangan memori dan mendukung kesehatan otak pada orang-orang yang berisiko.
Studi ini dipublikasikan di Alzheimer’s & Dementia.